contoh tasybih mursal dalam al quran

2 min read 21-08-2024
contoh tasybih mursal dalam al quran

Pendahuluan

Al-Quran, kitab suci umat Islam, kaya akan keindahan bahasa dan maknanya. Salah satu gaya bahasa yang sering ditemukan dalam Al-Quran adalah tasybih, yaitu perumpamaan atau perbandingan. Tasybih mursal merupakan salah satu jenis tasybih yang memiliki ciri khas tersendiri. Artikel ini akan membahas tentang tasybih mursal dalam Al-Quran, contoh-contohnya, dan makna yang terkandung di dalamnya.

Pengertian Tasybih Mursal

Tasybih mursal adalah jenis tasybih yang tidak menyebutkan sifat yang disamakan. Dalam bahasa lain, tasybih mursal hanya menyebutkan musyabah (yang disamakan) dan musyabbah bih (yang disamakan dengannya) tanpa menyebut sifat yang dibandingkan.

Contoh sederhana:

  • "Dia (Allah) adalah cahaya langit dan bumi." (QS. An-Nur: 35)

Dalam contoh ini, Allah disamakan dengan cahaya, namun tidak disebutkan sifat cahaya yang disamakan dengan Allah. Apakah cahayanya terang benderang, lembut, atau sifat lain? Hal ini dibiarkan terbuka untuk ditafsirkan oleh pembaca.

Contoh Tasybih Mursal dalam Al-Quran

Berikut beberapa contoh tasybih mursal yang terdapat dalam Al-Quran:

1. QS. Az-Zukhruf: 13:

"Katakanlah: "Apakah kamu akan mengambil selain Dia sebagai pelindung, yang tidak dapat memberi manfaat kepada dirimu sedikit pun dan tidak dapat melindungi dirimu dari bahaya?"

2. QS. Al-An'am: 101:

"Katakanlah: "Siapakah yang dapat melepaskanmu dari azab Tuhan yang Maha Pemurah?"

3. QS. Ar-Rahman: 31:

"Dan Dia menciptakan kuda, keledai, dan unta, supaya kamu menungganginya dan untuk menambah kemegahanmu."

4. QS. Al-Baqarah: 261:

"Dan perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan pahala bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."

Makna dan Hikmah Tasybih Mursal

Tasybih mursal memiliki beberapa makna dan hikmah, antara lain:

  • Meningkatkan daya imajinasi: Dengan tidak menyebut sifat yang disamakan, tasybih mursal mendorong pembaca untuk berimajinasi dan merenungkan sendiri makna perumpamaan tersebut.
  • Mengajak berpikir mendalam: Tasybih mursal menantang pembaca untuk memahami makna yang tersirat di balik perumpamaan tersebut.
  • Menciptakan rasa kagum: Kesan misterius dan terbuka untuk tafsir dalam tasybih mursal dapat menimbulkan rasa kagum dan kekaguman terhadap kebesaran Allah.
  • Membuat pesan lebih efektif: Tasybih mursal yang tidak langsung dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan lebih mudah diingat oleh pembaca.

Kesimpulan

Tasybih mursal merupakan salah satu gaya bahasa yang menarik dan efektif dalam Al-Quran. Dengan tidak menyebutkan sifat yang disamakan, tasybih mursal mendorong pembaca untuk berimajinasi, berpikir mendalam, dan memahami makna yang terkandung di baliknya. Keindahan dan hikmah tasybih mursal merupakan bukti kekayaan bahasa dan keajaiban Al-Quran.