Qada dan qadar, dua konsep fundamental dalam Islam, seringkali menimbulkan pertanyaan dan perdebatan. Memahami keduanya kunci untuk meraih ketenangan hati dan keimanan yang teguh. Artikel ini akan fokus pada satu ayat Al-Quran yang secara jelas menjelaskan tentang qada dan qadar, sekaligus membahas implikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Ayat Al-Quran tentang Qada dan Qadar: Surat Al-Qadar (97:1-5)
Meskipun banyak ayat Al-Quran yang menyinggung tentang qada dan qadar secara implisit, Surat Al-Qadar (97:1-5) merupakan surah yang paling eksplisit dan seringkali dijadikan rujukan. Ayat ini tidak secara langsung menjelaskan definisi qada dan qadar, namun menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT dalam mengatur segala sesuatu.
Berikut terjemahan bebas ayat tersebut:
- Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam Lailatul Qadar.
- Tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu?
- Malam Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan.
- Pada malam itu turun para malaikat dan Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
- Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Penjelasan:
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT mengatur segala urusan ( segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini, termasuk kehidupan manusia ) melalui malaikat-malaikat-Nya. Ini adalah manifestasi dari kekuasaan-Nya yang mutlak dalam hal qada dan qadar. Meskipun ayat ini tidak secara eksplisit menggunakan kata "qada" dan "qadar," namun maknanya sangat erat kaitannya. Pengaturan segala urusan ini mencerminkan ketetapan Allah SWT yang telah ditetapkan sejak azali (sebelum penciptaan alam semesta).
Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Memahami ayat ini memiliki implikasi penting dalam kehidupan kita:
- Keyakinan akan Ketetapan Allah: Ayat ini menegaskan kekuasaan Allah SWT yang mutlak dalam mengatur segala sesuatu. Dengan memahami ini, kita akan lebih pasrah dan berserah diri kepada-Nya dalam menghadapi suka dan duka.
- Usaha dan Doa: Meskipun segala sesuatu telah ditetapkan Allah SWT, hal itu tidak berarti kita boleh pasif dan tidak berbuat apa-apa. Ayat ini justru mendorong kita untuk senantiasa berusaha dan berdoa, karena usaha dan doa merupakan bagian dari takdir Allah SWT.
- Mencari Hikmah di Balik Kejadian: Apapun yang terjadi, baik suka maupun duka, hendaknya kita senantiasa mencari hikmah di baliknya. Ketetapan Allah SWT selalu mengandung kebaikan, meskipun kita belum tentu memahaminya saat ini.
Kesimpulan
Surat Al-Qadar (97:1-5), meskipun tidak secara harfiah menjelaskan definisi qada dan qadar, memberikan gambaran yang jelas tentang ketetapan Allah SWT dalam mengatur segala sesuatu. Ayat ini menjadi pengingat akan kekuasaan Allah SWT yang mutlak dan sekaligus panggilan bagi kita untuk senantiasa berusaha, berdoa, dan berserah diri kepada-Nya. Dengan memahami konsep ini, kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih tenang dan penuh makna.