latudrikuhul absoru wahuwa yudrikul absoro wahuwa latiful khobir artinya

2 min read 23-07-2025
latudrikuhul absoru wahuwa yudrikul absoro wahuwa latiful khobir artinya

Ayat "لَطُودْرِيكُلْ أَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِيكُلْ أَبْصَارَ وَهُوَ لَطِيفُ الْخَبِيرُ" (Latudrikul absaru wahuwa yudrikul absara wahuwa latiful khobir) merupakan potongan ayat yang sering dijumpai dalam kajian-kajian keislaman. Namun, pemahaman yang komprehensif terhadap makna dan konteksnya seringkali kurang tergali. Artikel ini akan membahas arti, konteks, dan implikasi dari ayat tersebut secara detail.

Arti Kata Per Kata

Sebelum membahas makna secara utuh, mari kita uraikan arti setiap kata:

  • لَطُودْرِيكُلْ (Latudrikul): Meskipun bentuknya sedikit berbeda dari bahasa Arab baku, kata ini mengarah pada makna "tidak dapat dilihat", "tersembunyi", atau "tidak mampu dipahami sepenuhnya". Ini menunjukkan keterbatasan persepsi manusia.

  • أَبْصَارُ (Absaru): Berarti "mata" atau "penglihatan". Dalam konteks ini, merujuk pada kemampuan penglihatan fisik maupun pemahaman batiniah.

  • وَهُوَ (Wahuwa): Berarti "dan Dia". Menunjukkan sifat Allah SWT.

  • يُدْرِيكُلْ (Yudrikul): Berarti "mengetahui", "memahami", atau "melihat". Menunjukkan pengetahuan Allah yang sempurna.

  • أَبْصَارَ (Absara): Sama seperti sebelumnya, berarti "mata" atau "penglihatan".

  • وَهُوَ (Wahuwa): Sama seperti sebelumnya, berarti "dan Dia".

  • لَطِيفُ (Latifu): Berarti "halus", "sangat lembut", "cermat", atau "penuh perhatian". Menunjukkan sifat Allah yang Maha Lembut dan Maha Perhatian.

  • الْخَبِيرُ (Al-Khobir): Berarti "Maha Mengetahui", "Maha Teliti", atau "Maha Cermat". Menunjukkan sifat Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu.

Makna Keseluruhan Ayat

Secara keseluruhan, ayat tersebut dapat diartikan sebagai berikut: "Tidak dapat dilihat (dipahami sepenuhnya) oleh mata (persepsi manusia), tetapi Dia (Allah SWT) Maha Melihat (mengetahui) segala sesuatu, dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui."

Ayat ini menekankan keterbatasan persepsi manusia dibandingkan dengan kemahakuasaan dan ilmu pengetahuan Allah SWT yang sempurna dan menyeluruh. Manusia, dengan segala kemampuan indranya, tidak akan mampu memahami sepenuhnya rahasia-rahasia alam semesta dan kehendak Allah. Namun, Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dari pandangan manusia. Sifat-Nya yang Latiful Khobir (Maha Halus dan Maha Mengetahui) menegaskan ketelitian dan keluasan pengetahuan-Nya yang melampaui batas kemampuan manusia.

Implikasi dan Pengamalan

Pemahaman ayat ini memiliki beberapa implikasi penting dalam kehidupan kita sehari-hari:

  • Menumbuhkan rasa takjub dan kekaguman: Ayat ini mengajak kita untuk merenungkan kebesaran dan keagungan Allah SWT. Keterbatasan kita dalam memahami ciptaan-Nya seharusnya mendorong rasa takjub dan kekaguman akan kekuasaan-Nya.

  • Meningkatkan keimanan dan ketawaduan: Memahami keterbatasan kita dalam memahami segala sesuatu seharusnya menumbuhkan rasa keimanan dan ketawaduan di hadapan Allah SWT. Kita harus selalu menyadari bahwa kita hanyalah makhluk yang terbatas, sementara Allah SWT Maha Kuasa dan Maha Mengetahui.

  • Mengajarkan sikap bijaksana: Ayat ini mengajarkan kita untuk berpikir bijaksana dan tidak mudah menilai sesuatu berdasarkan persepsi terbatas kita. Kita harus selalu berusaha mencari ilmu dan hikmah dari Allah SWT agar pemahaman kita semakin luas dan mendalam.

Kesimpulan

Ayat "Latudrikul absaru wahuwa yudrikul absara wahuwa latiful khobir" merupakan pengingat akan kebesaran dan ilmu Allah SWT yang melampaui batas kemampuan manusia. Ayat ini mengajak kita untuk merenungkan keterbatasan diri, meningkatkan keimanan, dan bersikap bijaksana dalam menjalani kehidupan. Semoga pemahaman yang lebih komprehensif ini dapat meningkatkan ketaqwaan dan kedekatan kita dengan Allah SWT.